Vaksin DTP : Pengertian dan Manfaatnya Untuk si Kecil dan Dewasa

Ada beberapa jenis imuniasi yang wajib diberikan untuk anak sebelum menginjak usia 1 tahun, salah satunya adalah vaksin DTP. DTP merupakan singkatan dari tiga penyakit yang berbeda yaitu difteri, pertusis dan juga tetanus. Mengapa vaksin untuk ketiga penyakit ini wajib dan mengapa digabungkan menjadi satu? Berikut ini penjelasannya.

Apa itu Vaksin DTP?

Vaksin DTP merupakan imunisasi untuk mencegah tiga penyakit mematikan yaitu difteri, pertusis dan tetanus. Kombinasi imunisasi DTP telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga saat ini. Difteri, pertusis, dan juga tetanus adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. 

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)pemberian imunisasi DTP dasar dilakukan sebanyak tiga kali sebelum menginjak usia 1 tahun. Berikut ini urutannya:

  • Vaksinasi DTP 1 pada usia 2 bulan
  • Vaksinasi DTP 2 pada usia 3 bulan 
  • Vaksinasi DTP 3 pada usia 4 bulan

Selain itu, masih harus diberikan vaksinasi ulang (DTP 4) atau dosis booster pada usia 18 bulan. Terakhir, DTP 5 yang akan diberikan saat anak memasuki usia sekolah, yaitu usia 5-7 tahun (vaksin dewasa).

Manfaat Vaksin DTP

Dilansir dari WHO, vaksin ini disebut pentavalen, yaitu gabungan dari vaksin DTP, HiB (haemophilus influenza tipe B) yang bisa menyebabkan radang otak dan hepatitis B (HB). Semuanya vaksin tersebut di buat bersama dalam satu suntikan. Sehingga dapat mencegah 6 penyakit dalam satu suntikan.

1. Difteri

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang bekerja dengan cara menyerang tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas. Difteri menyebabkan jaringan mati menumpuk di tenggorokan dan amandel, sehingga sulit bernapas dan menelan. Difteri dapat ditularkan melalui kontak fisik langsung.

2. Pertusis

Seperti difteri, batuk rejan atau pertusis disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini adalah batuk yang tidak terkontrol yang membuat seseorang sulit untuk makan, minum, dan bernapas. Batuk rejan merupakan masalah kesehatan yang sangat serius pada bayi dan anak karena dapat menyebabkan pneumonia, kejang, kerusakan otak bahkan kematian.

3. Tetanus

Penyakit dengan nama lainlockjaw ini disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Infeksi bakteri ini menyebabkan kerusakan pada sistem saraf. Meski sama-sama disebabkan oleh bakteri, tetanus tidak menyebar melalui kontak langsung.Tetanus tumbuh melalui spora bakteri pada luka terbuka. 

Ketika spora masuk ke tubuh melalui luka, spora berubah menjadi bakteri dan menghasilkan racun berbahaya yang disebut tetanospamine. Orang yang menderita tetanus menunjukkan gejala kram otot, kesulitan bernapas, dan akhirnya menyebabkan kematian.

3. Polio

Penyakit yang juga dikenal dengan poliomyelitis ini disebabkan oleh infeksi virus, menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan dapat bersifat sementara atau bahkan permanen. 

Dalam kasus yang sangat parah, polio mempengaruhi sistem pernapasan dan kemampuan menelan.Ketika seseorang mengidap polio, kondisinya tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun vaksin polio yang tergabung dengan DPT, dapat mencegah penularan penyakit dan secara signifikan mengurangi kejadian polio.

4. HiB

HiB atau Haemophilus influenzae tipe b merupakan bakteri penyebab infeksi pada organ tubuh tertentu, seperti otak, paru-paru, saluran udara, tulang, dan jantung.Bakteri ini cenderung menyerang anak-anak atau bayi karena sistem imunitasnya yang masih lemah. 

5. Hepatitis

Vaksin kombinasi DTP mencakup vaksinasi terhadap hepatitis B (HB) dalam kelompok pentavalen atau pentabio. Hepatitis B adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan berisiko terkena kanker hati.

Vaksin hepatitis B harus diberikan segera setelah bayi Anda lahir, tetapi tidak lebih dari 12 jam setelah lahir. Namun, bayi sebaiknya menerima suntikan vitamin K1, 30 menit sebelum vaksinasi.Imunisasi hepatitis B yang tergabung dalam DTP dapat dilakukan setelah usia bayi 2, 3 dan 4 bulan.

Dengan memberikan vaksin DTP, anak Anda akan terlindungi dari beberapa penyakit di atas. Jika kebetulan Anda tinggal di kota Semarang, Anda bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk mencari klinik terdekat dengan vaksin Semarang yang lengkap untuk imunisasi anak Anda.